Senin, 27 Oktober 2008

BENTENG VASTENBURG, riwayatmu kini.

Benteng Vastenburg dulu digunakan sebagai pusat pengawasan kolonial Belanda untuk mengawasi gerak-gerik Keraton Kasunanan, namun sekarang keadaannya tidak terurus, di pusat kota Surakarta di dekat (sejalan dengan) Balaikota Surakarta. Dulu bangunan ini bernama "Grootmoedigheid" dan didirikan oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada tahun 1745. Benteng ini dahulu merupakan benteng pertahanan yang berkaitan dengan rumah Gubernur Belanda. Benteng dikelilingi oleh kompleks bangunan lain yang berfungsi sebagai bangunan rumah tinggal perwira dan asrama perwira. Bangunan benteng ini dikelilingi oleh tembok batu bata setinggi enam meter dengan konstruksi bearing wall serta parit dengan jembatan angkat sebagai penghubung. Setelah kemerdekaan pernah berfungsi sebagai kawasan militer dan asrama bagi Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya / Kostrad. Bangunan di dalam benteng dipetak-petak untuk rumah tinggal para prajurit dengan keluarganya.

Tidaklah sulit untuk melihat kondisi Benteng ini, karena saat anda melintas di kawasan depan Balaikota atau disebelah timur Gapura Gladak, anda dapat melihat sebuah tembok tua yang menjadi saksi bisu perjuangan dimasa lalu.

Saat ini yang tersisa hanyalah tembok bangunan bentengnya saja, sementara bangunan-bangunan di dalamnya sudah tidak ada lagi. Tidak jelas apakah penyebab dari hilangnya bangunan-bangunan didalam benteng tersebut. Bisa jadi karena area ini sekarang telah dimiliki oleh perseorangan, sehingga kurang memperhatikan nilai historis dan lebih mementingkan nilai ekonomis belaka.

Keberadaan Benteng Vastenburg mulai muncul ke permukaan saat diadakannya festival musik Solo International Etnic Musical (SIEM). Setelah itu Benteng Vastenburg kembali terbengkalai. Kini Benteng Vastenburg mulai bergejolak dengan adanya isu akan dibangunnya hotel Beauty dan mall di lokasi tersebut. Jika hal ini benar-benar terjadi, bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi pada cagar budaya lain. Agaknya pelan tapi pasti ada upaya untuk meruntuhkan jejak-jejak sejarah kota Solo yang dimaknai sebagai aksi untuk meruntuhkan identitas atau jati diri kota kuno Solo.

Dapat dikatakan bahwa nilai historis dan budaya Benteng Vastenburg yang adi luhung terabrasi oleh gemburan budaya ekonomi Kapitalisme. Hal ini ada suatu perubahan sosial yang dikatakan sebagai suatu episode lahirnya sejarah baru kota Solo.

Tidak ada komentar: